Sunday, July 8, 2018

Saturday, July 7, 2018

Gara-Gara Flu, Kaki dan Tangan Pria Ini Terpaksa Diamputasi



ASIASUMO.COM - Seorang pria di Texas, AS terpaksa harus kehilangan 9 jari tangan dan kedua kakinya karena komplikasi penyakit flu. Pria bernama Brian Herndon (51) itu didiagnosis menderita flu pada 4 Januari 2018 dan dirawat di salah satu rumah sakit Fort Worth karena penyakit dengan pneumonia.

Keesokan harinya, Herndon diterbangkan ke Baylor University Medical Center di Dallas di mana dia tinggal untuk mendapatkan Unit Perawatan Intensif selama empat minggu. Herndon telah diintubasi, namun kesadarannya tidak stabil selama berada di rumah sakit.

Intubasi endoktrakeal merupakan tindakan medis dengan memasukan tabung endotrakeal lewat mulut atau hidung untuk menghubungkan udara luar dengan kedua paru. Pada penderita yang pernapasannya terganggu biasanya dilakukan tindakan ini untuk mengatasi napas yang tersumbat.

Salah satu anggota keluarga mengatakan bahwa Herndon mengalami syok septik, yakni satu keadaan di mana pasien mengalami tekanan darah yang bisa membeku dan membahayakan nyawa akibat infeksi.



Karena alasan itulah dokter terpaksa mengamputasi kedua kakinya tepat di bawah pergelangan kaki dan memotong sembilan jarinya. Sang istri, Jaye Herndon, mengaku bahwa suaminya sebelumnya tidak memiliki riwayat medis terkait penyakit flu berbahaya.

"Dia benar-benar bersuhu tubuh 104,7, dan mengalami kesulitan pernapasan. Akhirnya kami segera membawanya ke UGD, dan itu terjadi begitu cepat sekali,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa suaminya tidak mendapat suntikan flu tahun ini dan mereka telah membeli Tamiflu, namun tidak memiliki kesempatan untuk mulai memakainya sebelum dibawa ke rumah sakit.

Sementara Wali Kota Cuomo mendesak warga New York untuk mendapatkan vaksinasi karena kasus flu yang meningkat. Sang istri pun berharap suaminya bisa segera keluar dari ICU secepatnya. Teman-teman Herndon juga telah menyiapkan akun di situs GoFundMe untuk membantu membayar biaya pengobatannya.



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq

SEMUA BANK KAMI ONLINE 24 JAM !!

DAN DI DUKUNG OLEH 5 BANK TERBESAR :

BCA| BRI| MANDIRI| BNI| DANAMON 


Friday, July 6, 2018

Zat Aktif Ganja Bikin Otak Pikun Jadi Tokcer

Gambar terkait

ASIASUMO.COM -  Tikus tua tiba-tiba memiliki otak 'muda' setelah menerima dosis rendah senyawa THC yang ditemukan dalam ganja. Penemuan ini berpotensi untuk membantu pasien dengan penyakit penurunan fungsi otak seperti alzheimer.

Sang peneliti, Andreas Zimmer dari Universitas Bonn, Jerman, menyebutkan, dosis rendah bahan aktif ganja itu meningkatkan proses belajar dan fungsi memori secara dramatis seekor tikus tua. Bahkan performa tikus sama seperti tikus yang masih muda.

"Saya sama sekali tidak bisa percaya. Apa yang kami amati cukup mengejutkan. Mereka ingat di mana platform berada sama baiknya seperti hewan yang masih muda — dan juga, memori kerja mereka benar-benar tidak dapat dibedakan."

"Kemudian kami menguji hewan dalam berbagai paradigma yang juga menguji fungsi ingatan. Pada dasarnya kami tidak dapat membedakan antara tikus tua dan tikus muda. Tikus tua kami umurnya antara 12 dan 18 bulan, yang sudah sangat tua untuk tikus," ujar Zimmer.

Perburuk ingatan pada generasi muda



Menurut Zimmer tidak ada senyawa kimia lain yang memiliki efek yang sama. Zimmer mengingatkan, meski efeknya bagus, tidak lantas kita bisa mengisap ganja lalu ingatan menjadi baik.

"Tidak. Ganja adalah obat yang memiliki memiliki efek berlawanan pada hewan muda dibandingkan dengan hewan tua. Ganja justru memperburuk ingatan pada tikus muda dan tentu juga memperburuk ingatan pada manusia muda. Jadi jangan sampai merokok ganja," tegas Zimmer.

Andreas Zimmer adalah profesor di Institut Molekular Psikiatri di Universitas Bonn. Bersama dengan koleganya dari Hebrew University di Yerusalem ia melakukan penelitian otak pada tikus dan turut menulis jurnal yang dipublikasikan di Nature Medicine dengan judul "A chronic low dose of Δ9-tetrahydrocannabinol (THC) restores cognitive function in old mice."



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq


Thursday, July 5, 2018

Darah Perawan hingga Dikubur Hidup-Hidup, Ini 4 Fakta Aneh soal Selir Dinasti Ming



ASIASUMO.COM - Dinasti Ming, yang memerintah China selama 276 tahun, dari 1368 hingga 1644 Masehi, dikenal dengan pemerintahannya yang gilang-gemilang.

Dinasti Ming berhasil menegakkan pemerintahan yang teratur dan stabil secara sosial, mungkin menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah manusia. Wangsa ini juga digdaya secara global, dengan mengirimkan kapal-kapal besarnya untuk melakukan ekspedisi melintasi lautan luas, bahkan lebih dulu daripada yang dilakukan Christopher Columbus.Tiongkok di bawah kekuasaan Dinasti Ming juga telah memproduksi buku, jauh sebelum mesin cetak ditemukan di Inggris.

Namun, seperti hal yang pemerintahan lain, kekuasaan Dinasti  Ming bukan tanpa cela.

Sejumlah kaisar Dinasti Ming dilaporkan memiliki hingga 9.000 selir, sebagian besar dijadikan gundik secara paksa, diculik dari rumah mereka dan dilarang meninggalkan 'sangkar emas' selain jika dipanggil ke kamar sang penguasa.

Kala itu, praktik barbar foot binding atau tradisi mengikat kaki agar telapak mereka kecil dan berbentuk mirip lotus yang kuncup. Sehingga, para perempuan tak bisa melarikan diri.

Mereka bahkan tak bisa berjalan ke kamar sang kaisar, melainkan dibawa dengan tandu dalam kondisi tanpa busana.

Berikut 4 fakta terkait para selir di era Dinasti Ming, seperti dikutip dari sumber ASIASUMO.COM :


Ilustrasi selir-selir dan anak-anak pada masa Kaisar Qianliong dari dinasti Qing.

Pendiri Dinasti Ming adalah Kaisar Hongwu. Dia dianggap sebagai salah satu penguasa China paling berpengaruh dan penting.

Pada masa mudanya bekerja sebagai penggembala sapi. Karena tepergok memanggang dan memakan seekor ternak, ia dipecat. Ketika wabah penyakit menyerang desanya dan merenggut nyawa orang tua dan saudara-saudaranya, pria itu banting setir jadi biksu di Kuil Huangjue.

Kemudian, roda zaman membuatnya menjadi panglima perang paling kuat di Asia.

Pada 1368, ia memimpin pasukan yang mengusir bangsa Mongolia yang telah memerintah Tiongkok selama seabad.

Setelah mendirikan dinastinya, ia mengadopsi nama 'Ming' -- kata dalam Bahasa Mandarin yang berarti 'gemilang'.

Namun, kekejamannya ternyata tak hanya di medang perang. Di balik pintu istananya yang tebal, ia mengurung para selir dan menjadikan mereka subjek penyiksaan.

Ia ingin memiliki para selir hingga di alam baka. Kaisar Hongwu memulai tradisi di mana para selir akan dibunuh, dipaksa bunuh diri, atau dikubur hidup-hidup di samping kaisar yang mati.

Dua penerusnya, Yongle dan Hongxi meneruskan tradisi mengerikan itu. Untunglah, praktik kejam tersebut dihapuskan Kaisar Zhengtong yang menghapuskan aturan itu dalam wasiatnya pada 1464.

2. Pembantaian 2.800 Anggota Harem

F

Kaisar Yongle terkenal karena menciptakan ibu kota kedua Tiongkok, selain Nanjing. Ia menamainya Beijing. Di sana, sang penguasa membangun Kota Terlarang (Forbidden City).

Selama masa pemerintahannya sebagai diktator, ia melakukan reformasi militer, ekonomi, dan pendidikan. Di sisi lain, kekejamannya tak terkira.

Pada 1421, sesaat setelah Yongle meresmikan Forbidden City, beredar rumor bahwa salah satu selir favorit kaisar bunuh diri. Gara-garanya, ia terlibat cinta terlarang seorang kasim. Konon, pemicunya gara-gara penguasa menderita impotensi.

Merasa dipermalukan, Yongle berusaha membungkam siapapun yang mengetahui kebenaran terkait rumor itu.

Ia memerintahkan semua selir yang mencurigakan diracun. Sang kaisar mengumpulkan 2.800 perempuan di dalam haremnya dan mengeksekusi mereka dengan cara diiris-iris.

Dalam eksekusi massal itu, para korban tewas. Di antara mereka ada yang usianya baru 12 tahun.

Meski pembantaian tersebut tak disebutkan dalam dokumen resmi, namun sebuah catatan soal itu ditulis oleh Lady Cui, seorang selir yang saat kejadian tak ada di istana.

Namun, akhirnya Lady Cui dan 15 selir lainnya digantung dengan kain sutra putih di lorong-lorong Kota Terlarang pada hari pemakaman Yongle.


Kaisar Jiajing adalah penguasa dari Dinasti Ming yang nyaris dibunuh para selirnya

Kaisar Ming kesepuluh, Zhengde yang mewarisi takhta pada 1505 pada suatu titik merasa lelah pada para selir dan terobsesi dengan kehidupan warga biasa.

Ia kerap menyelinap keluar pada malam hari, menyamar, dan sering mengunjungi rumah bordil lokal.

Namun, itu tak menghentikannya mengumpulkan banyak selir -- yang kabarnya banyak di antaranya yang mati kelaparan karena tak cukup makan dan kurang ruangan untuk menampung mereka.

Banyak sejarawan mengklaim, pemerintahan Zhengde membawa Dinasti Ming ke masa senjanya.

Penerusnya pun tak lebih baik. Jiajing, terobsesi untuk menemukan obat mujarab untuk memberinya kehidupan yang kekal. Dan ia meyakini, salah satu bahan ramuan itu adalah darah menstruasi perawan.

Selama masa pemerintahannya, ia memerintahkan sejumlah gadis muda pilihan, secara bergantian, dibawa ke Kota Terlarang (Forbidden City) untuk "dipanen".

Untuk memastikan tubuh mereka tetap murni, makanan mereka dibatasi. Para perawan hanya boleh mengonsumsi mulberi dan embun atau air hujan. Para dayang istana pun jadi korban praktik itu.

Mereka yang sakit bakal ditendang keluar istana dan dipukuli. Tak sedikit dari mereka yang mati kelaparan gara-gara diet mengerikan itu.



Pada tahun 1542, kemarahan yang terpendam di dada para selir dan dayang memuncak.

Dengan bantuan sejumlah orang dalam istana, para pelaku menuju paviliun Selir Duan atau Lady Cao. Selir Yang Jinying memimpin komplotan itu.

Setelah teman tidurnya itu keluar diikuti para dayang, Kaisar Jiajing dibiarkan sendirian di kamar.

Saat itulah, para selir penyerang beraksi. Mereka mencoba mencekik sang kaisar dengan pita hiasan rambut.

Upaya itu gagal. Para selir lalu mengambil tirai sutra, memilinnya, lalu mengikatkannya ke leher sang kaisar. Namun, mereka mengikat dengan simpul yang salah sehingga jerat di leher Jiajin longgar, tak maksimal mencekiknya.

Salah satu konspitor pun panik, ia melaporkan upaya pembunuhan tersebut pada Maharani Fang.

Sementara itu, Jiajing melawan sekuat tenaga. Selir Yang lalu menarik tusuk konde perak dari rambutnya dan menikamkannya pada kaisar yang langsung tak sadarkan diri. Saat itulah, sang permaisuri datang disertai para prajurit. Para pelaku diringkus..

Ketika fajar menyingsing, mereka semua dihukum mati dengan kejam, tubuh mereka diiris perlahan. Eksekusi itu dijuluki "kematian oleh seribu luka". Kepala mereka kemudian dipenggal dan dipertontonkan kepada publik sebagai peringatan bagi yang lain.

Tak hanya para pelaku, keluarga mereka pun tidak luput dari hukuman. Bahkan selir Cao Duan yang tidur dengan kaisar malam itu juga dihukum mati.

Fakta bahwa usaha pembunuhan tersebut terjadi di kamarnya memberi alasan kepada sang Ratu untuk menghilangkan saingan potensialnya di istana.


Pengunjung berjalan di Forbidden City atau Kota Terlarang di Beijing. Kota Terlarang, merupakan istana terisolasi kaisar Qing dan Dinasti Ming China untuk tempat wisata utama yang terletak di pusat ibu kota.

Di tengah kisah kekejaman terhadap para selir, ada seorang kaisar Ming yang dilaporkan tak pernah melakukan praktik sadis para para hambanya.

Ia adalah Hongzi, kaisar keenam dari Dinasti Ming sekaligus ayah Zhengde.

Drama dan intrik di dalam istana membuat Hongzi trauma. Ayahnya, Chenghua terobsesi dengan pornografi dan mengabaikan takhtanya, tindakan yang memungkinkan para kasim untuk berkuasa.

Sementara sang ibu, seorang selir bernama Lady Ji tewas di tangan Lady Wan, selir favorit kaisar yang tak bisa memberikan keturunan.

Lady Wan bahkan dilaporkan membunuh keturunan kaisar atau para selir yang sedang hamil.

Sadar bahwa akan banyak masalah yang dihadapi di istana yang menyimpan banyak selir, Hongzi hanya punya dua istri.



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq

Hasil gambar untuk register png

Wednesday, June 27, 2018

Ribuan Orang Swedia Memasang 'Microchip' di Tubuh Mereka, Ini Alasannya


ASIASUMO.COM - Ribuan orang di Swedia telah menyuntikkan microchip ke dalam tubuh mereka, yang dapat berfungsi sebagai kartu kredit nirkontak, kartu kunci, bahkan tiket kereta.

Ketika chip sudah berada di bawah kulit, kita pun tak perlu lagi cemas ketinggalan atau kehilangan dompet. Tapi banyak orang merasa, membawa-bawa microchip di dalam tubuh adalah mimpi buruk, ketimbang sebuah hal yang praktis.

Ada yang bilang, tren ini disebabkan oleh kuatnya negara kesejahteraan (welfare state) Swedia. Padahal, penyebab sesungguhnya lebih rumit dari itu. Fenomena 3500 orang Swedia punya microchip dalam tubuh mereka mencerminkan arena “biohacking” yang khas.
Kalau kita cermati, hubungan kedekatan antara Swedia dan hal-hal digital sudah terjalin jauh, tidak semata-mata persoalan microchip.

Istilah “biohacker” merujuk pada ahli biologi amatir yang melakukan eksperimen biomedik, tetapi tidak di lembaga tradisional seperti universitas, perusahaan kesehatan atau lingkungan yang terkendali secara ilmiah lainnya.

Kalau peretas menyasar komputer, maka biohacker (peretas biologis) menyasar hal apa pun yang biologis.

Biohacking juga merupakan sebuah budaya yang luas, memiliki banyak subkelompok dengan ideologi, tujuan, dan kepentingan yang berbeda-beda. Tapi ada dua kelompok utama: “wetware hacker” dan transhumanis.

Peretas wetware adalah ilmuwan atau ahli biologi warga yang membangun laboratorium dari peralatan rumah tangga. Mereka melakukan “sains hemat”, di mana mereka menemukan solusi murah yang akan memperbaiki standar kehidupan masyarakat di negara membangun.

Mereka juga melakukan eksperimen riang seperti memodifikasi tanaman agar dapat menyala dalam gelap, atau membuat jenis bir baru dari ganggang.

Kelompok satu lagi, transhumanis, berfokus pada meningkatkan kemampuan tubuh manusia—dengan tujuan jangka panjang memperbaiki ras manusia. Hanya melalui peningkatan kemampuan itulah dan melompati batasan biologis manusia mampu menandingi kecerdasan buatan (AI) di masa depan.

Kerap kali, arena biohacking yang berbeda timbul akibat perbedaan masyarakat serta budaya tempat mereka berkembang. Sebagai contoh, biohacker di Eropa secara umum berbeda dengan rekan mereka di Amerika Utara.

Kelompok yang berada di Amerika Utara memberi perhatian pada pengembangan praktik layanan kesehatan alternatif. Sementara itu, kelompok Eropa lebih memusatkan perhatian pada pencarian cara untuk menolong masyarakat di dunia membangun atau terlibat dalam bioproyek pagi.

Tetapi budaya biohacking di Swedia sebenarnya berbeda dengan Eropa. Di Swedia, mereka umumnya bagian dari gerakan transhumanis. Dan para transhumanis inilah (atau lebih persisnya, subkelompok “grinders”) yang telah memasukkan chip NFC di antara jempol dan telunjuk ribuan orang Swedia.

Ini microchip yang sama yang puluhan tahun digunakan untuk melacak hewan dan paket barang.

Ada apa dengan Swedia?
Mengapa orang Swedia amat senang menanam microchip ke dalam tubuh mereka? Salah satu teori mengatakan, orang Swedia memang cenderung berbagi hal-hal personal akibat cara sistem keamanan sosial di Swedia dibentuk.

Mitos “naive Swede” (orang Swedia lugu), yang percaya begitu saja pada pemerintah dan lembaga nasional Swedia, adalah sebuah hal yang berlebihan yang bahkan dicatat oleh kementerian luar negeri Swedia. Mitos itu tidak menjelaskan kebenaran seluruhnya.

Penjelasan yang lebih meyakinkan adalah fakta bahwa di Swedia, orang punya kepercayaan kuat terhadap hal-hal terkait digital. Orang Swedia punya kepercayaan mendalam terhadap potensi positif teknologi.

Selama 20 tahun terakhir, pemerintah Swedia telah berinvestasi banyak di infrastruktur teknologi dan sekarang hasilnya mulai tampak. Ekonomi Swedia sekarang sebagian besar berbasis ekspor digital, layanan digital dan inovasi teknologi digital.

Dan Swedia telah menjadi salah satu negara paling berhasil sedunia dalam menciptakan dan mengekspor produk digital. Perusahaan kenamaan, seperti Skype dan Spotify, didirikan di Swedia.

Sebuah keyakinan terhadap teknologi digital dan sebuah keyakinan dalam potensinya telah berdampak kuat pada budaya Swedia. Dan ini menjadi fondasi gerakan transhumanis.

Faktanya, Swedia memainkan peran penting dalam pembentukan ideologi transhumanis. Yayasan transhumanis global Humanity+ didirikan oleh orang Swedia Nick Bostrom pada 1998.

Sejak saat itu, banyak orang Swedia yang menjadi teryakinkan bahwa mereka harus mencoba meningkatkan dan memperbaiki tubuh biologis mereka.

Jadi, ketika orang sedunia terkejut melihat jumlah orang Swedia yang memasang microchip, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali lebih dalam mengenai hubungan erat Swedia dengan hal-hal terkait digital.

Sebab bagaimanapun, fenomena terbaru ini hanyalah sebuah manifestasi dari kepercayaan mendasar terhadap teknologi, yang membuat Swedia cukup khas.



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq

Tuesday, June 26, 2018

Bikin Kaget, Jenazah Korban Kecelakaan Sudah Siap Disalatkan Tau Tau yang Mau Disalatkan Pulang ke Rumah



ASIASUMO.COM - Sebuah keluarga dan warga Dusun Kempulan, Desa Senden, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mendadak dibuat geger oleh seorang pria bernama Suharto.

Pria berusia 68 tahun tersebut dilaporkan meninggal dalam kecelataan maut di Mertoyudan tepatnya di depan kuliner Mertoyudan Corner,

Kepergian Suharto langsung disambut isak tangis keluarga. Terlebih lagi setelah jenazah dihantar ke rumah duka. Seluruh keluarga saling meratapi kepergian Suharto.

Hingga akhirnya, jenazah ingin disalatkan.

Tapi sesaat sebelum disalatkan, sosok Suharto yang dikira sudah meninggal tiba di rumahnya.

Seketika, keluarga dan tamu yang berada di rumah duka terkaget-kaget.

Istri dan anak serta keluarganya pun langsung menangis dan memeluki Suharto.

Di balik insiden tersebut, Suharto menceritakan bahwa ini semua terjadi karena adanya kesalahan informasi.

Saat peristiwa berlangsung, dirinya memang tidak berada di rumah. Ia pergi memancing bersama dua rekannya, Pangat dan Edi ke Wadaslintang, di Kabupaten Wonosobo.



Saat perjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba rekan Suharto, yakni Pangat ditelepon oleh anaknya bahwa Suharto meninggal akibat kecelakaan. Padahal, dirinya sendiri bersama Suharto saat itu.

“Saya memancing bersama rekan-rekan ke Wadaslintang, berangkat hari Selasa dan pulang hari Kamis. Saat di perjalanan pulang, pak Pangat yang jadi supir saat itu ditelepon anaknya, kalau saya meninggal karena kecelakaan. Pangat pun kaget, lebih-lebih saya. Lha wong saya masih hidup,” ujar Suharto.

Ternyata, yang menjadi korban dalam kecelakaan itu adalah sahabatnya sesama pensiunan BRI, Albertus Joko.

“Saya baca berita kok ada kecelakaan korban pakai kendaraan beat, dan namanya Suharto, alamatnya juga saya. Ternyata setelah saya lihat di video kecelakaan itu, ternyata pak Joko, teman saya sendiri. Saat itu saya sadar kalau itu salah informasi,” tuturnya.

Namun yang membuatnya heran, data dari kepolisian juga menerangkan bahwa jasad itu adalah milik Suharto, seperti fotokopi KTP yang ditemukan di tas jinjing korban.
Hingga akhirnya terungkap, saat itu pukul 19.00 WIB, Suharto pulang ke rumah.



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq

Viral! Pendekar Samurai Belah Peluru Berkecepatan 321 Km/Jam


ASIASUMO.COM - Di antara film-film Jepang, salah satu genre yang paling disukai penonton adalah film pertarungan menggunakan pedang.

Pertarungan pedang para pendekar ini biasanya berlangsung begitu cepat dengan gerakan yang sulit diikuti mata.

Dalam dunia nyata, teknik pertarungan yang mengandal kan kecepatan itu ternyata bukan rekaan belaka. Aksi itu benar-benar ada.

Di Jepang, seni bela diri yang mengandalkan kecepatan dan keakuratan untuk menarik pedang dan merespon terhadap serangan mendadak di sebut dengan Iaido.

Salah satu pendekar Iaido yang paling terkenal dan disegani saat ini adalah seorang pria bernama Isao Machii.

Tidak tanggung-tanggung! Pria 44 tahun itu memegang bebera parekor dari Guinness World Records dengan ketrampilan pedangnya.



Beberapa gelar tersebut di antaranya adalah Memotong Tonggak Jerami Jadi 8 Bagian Tercepat, Membuat 1.000 Tebasan Pedang Tercepat, dan Membelah Bola Tenis Tercepat (Yang Meluncur Dengan Kecepatan 820 Km/Jam).

Namun di antara gelar Machii yang dianggap paling fenomenal adalah ketika dia membelah peluru ball bearing (BB) yang ditembakkan dari airsoft gun dengan pedangnya.

Baru-baru ini, video Machii membelah peluru dengan pedang yang dibuat pada tahun 2011 itu kembali menjadi viral di Internet.

Seperti terlihat dalam video, seorang pria menembakkan peluru BB kearah Machii sebelum pendekar Iaido itu membelahnya dalam kecepatan mili detik.

Menurut informasi, peluru tersebut meluncur dengan kecepatan 321 km/jam dan ditembakkan dari jarak 21 meter.

Dalam gerakan lambat, terlihat bagaimana Machii dengan keterampilan dan keakuratannya menarik katana berhasil membelah peluru itu menjadi dua bagian.



BBM : D8ACD825
WA : +855964973259
LINE : sumoqq88
WeChat : sumo99qq

VIRAL !! Video mahasiswa dengan dosen di kamar hotel !!

VIDEO TERKAIT SILAKAN KUNJUNGI LINK DI BAWAH INI :  WWW.VIDEOBOKEPINDO.NET WWW.ASIAGIRL.ORG WWW.VIDEOHOT.COM WWW.SEXTUBE.IN ...